Ah,
udah lama nggak posting nih :D
Kali
ini aku mau berbagi hasil imajinasiku yang berbentuk naskah monolog *hasil
ujian praktek seni teater* yang berjudul "Cerita Untuk Sahabat".
Monolog ini tentang seorang gadis yang sedang ziarah ke pemakaman salah seorang
sahabatnya. Lalu Ia bercerita pada sahabatnya itu.
Selamat
membaca, semoga bermanfaat! *Maaf kalau jelek* (^^)b
Cerita Untuk Sahabat
Pagi
itu, matahari tak menampakkan sinarnya. Hujan turun dengan perlahan, membasahi
kota dan menyapa orang-orang yang bersiap-siap untuk beraktivitas. Sarah,
seorang gadis berusia 20 tahun, berjalan menuju pemakaman sahabatnya. Tangannya
memegang payung dan membawa keranjang berisi bunga-bunga yang masih harum dan
segar.
(tersenyum pada batu nisan itu,
berlutut lalu menebarkan bunga-bunga ke atas pemakaman) “Selamat pagi Aisyah.
Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?”
“Oh ya, kemarin aku datang ke rumahmu untuk
pengajian. Tak terasa sudah seribu hari engkau meninggalkanku. Tapi aku masih
ingat betul kenangan kita saat tertawa bersama di kelas, belajar bersama di rumahmu,
dan saat kita pergi ke puncak. Benar-benar kenangan yang indah. Tapi, aku tak
mau mengingat-ingat lagi kejadian tragis yang memisahkan kita di puncak itu.”
“Hmm.. Kau tahu? Aku sangat rindu
padamu, Aisyah. Akhir-akhir ini kau sering muncul dalam mimpiku. Mungkin kau
juga rindu padaku ya?”
“Oh ya, sekarang aku sudah menjadi
mahasiswi Jurusan Sastra Inggris. Benar-benar membutuhkan kerja keras untuk
bisa masuk ke perguruan tinggi. Teman-teman kita juga banyak yang masuk
perguruan tinggi favorit, bahkan ada juga yang mendapatkan beasiswa. Aku senang
mendengar kabar itu. Kuharap engkau juga turut bahagia mendengarnya.”
(melihat jam tangan) “Oh, sudah
waktunya aku pergi ke kampus. Aisyah, aku pergi dulu ya. Lain kali jika ada
waktu lagi, aku akan menyempatkan diri untuk mengunjungimu. Selamat pagi
Aisyah, aku merindukanmu. (bangkit, lalu pergi meninggalkan pemakaman)
apakah ada kelanjuutannya?
BalasHapusBacot baco baco bae
Hapus