Kamis, 05 Mei 2011

Tentang Fotografi

ARTI FOTOGRAFI

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

TEKNIK DASAR PEMOTRETAN

Teknik dasar pemotretan ada 3, yaitu:

1.     Kamera
2.    Lensa
3.    Pencahayaan/Flash

Kamera

Berbagai macam jenis kamera sekarang telah beredar di pasaran dari yg Analog sampai yg Digital High End. Dari yg menggunakan film 135 hingga format besar. Dari pixel kecil hingga yg besar. Kamera Digital dengan pixel yg besar akan menghasilkan gambar yg lebih sempurna dalam pembesaran foto. Didukung pula dengan fitur-fitur kamera yg lain.

Lensa

Untuk melengkapi kebutuhan fotografer, pabrik telah banyak melengkapi koleksi lensa yg mereka produksi. Mulai dari yg fix lens, zoom lens/tele, sudut lebar dan berbagai macam lensa.

Sumber Cahaya

Sumber cahaya yg utama adalah matahari. Tetapi, jika berada didalam studio biasanya menggunakan Flash atau lampu studio.

ISTILAH DALAM KAMERA

Dalam memotret, kita harus memahami istilah-istilah yg ada seperti berikut:

ASA/ISO

Berhubungan dengan kepekaan film, semakin tinggi nilai ASA/ISO-nya, semakin kuat ia mengkap cahaya. Ukuran ISO dalam perbedaan satu stop adalah:
100 > 200 > 400 > 800 > 1600

Diafragma/Aperture

Aperture adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yg masuk. Ukuran aperture bisa dilihat dengan f/number. Semakin besar nomer f/ nya, semakin kecil bukaan lensanya. Begitu pula sebaliknya.
Contoh : f/2.8 bukaan lensanya lebih besar daripada f/11.

Speed

Shutter Speed ini mengatur berapa lama cahaya itu masuk ke film.
Contoh : shutter speed 2s (2 detik) tentu cahaya yg masuk lebih lama daripada shutter speed 1/1000s (1/1000 detik).

KOMPOSISI

Dalam fotografi, sangat penting untuk mengatur komposisi agar hasil foto terlihat bagus. Komposisi dalam fotografi antara lain:

Obyek

Menempatkan obyek didalam titik pandang yg menarik untuk diambil gambarnya disebut Point of Interest. Menarik atau tidaknya hasil yg akan diambil tergantung dari penentuan letak Point of Interest ini.

Warna

Mengambil gambar sebuah obyek yg warnanya sedikit berbeda atau menonjol dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya akan menghasilkan gambar yg menarik. Obyek akan terlihat jelas dan menonjol dibandingkan dengan latar belakangnya.

Garis/Lines

Adanya garis atau Leading Lines dalam obyek yg akan diambil gambarnya akan menghasilkan ketajaman gambar. Garis ini bisa berbentuk lurus, melengkung maupun berliku-liku. Misalnya, mengambil obyek sebuah jalanan dari atas gedung, akan terlihat garis melengkung dari bentuk jalan yg sangat indah.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.

Berikut ini merupakan salah satu sejarah perkembangan desain komunikasi visual:

Art Deco

Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris, 1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang ebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, mjotion line dan lampu-lampu mesin.
Desainer paling berpengaruh:
Ø  Cassandre
Ø  Paul Collin
Ø  Charles Loupot
Ciri-ciri style
Ø  Mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
Ø  Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin
Ø  Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.