Kamis, 29 Desember 2011

My Ameba Pico

Aku punya game favorite, namanya Ameba Pico Virtual World (cukup sebut Ameba Pico). Ameba Pico adalah sebuah game online yg cukup populer di facebook. Tapi, selain tersedia di facebook, juga ada website utamanya : http://pico.ameba.net


Game ini tidak hanya dimainkan oleh para cewek-cewek saja. Tapi para cowok juga bisa memainkannya lhoo.. Di game ini, kita bisa berpetualang dan mencari teman baru. Bahkan, ada yg sampai "jadian" juga lho. Pokoknya, game ini Gaul banget deh!


Gak usah banyak basa-basi, aku perkenalkan nama Pico ku aja! Namanya ♡Flo FirDa™
Kalau ada pembaca yg juga main Ameba Pico, mohon jadi Buddy-ku ya! :)
Oh ya, sama teman akrabku juga nih. Jadi Buddy-nya juga yah!
Tashafira : ♫►Tᾶṩhὰḟiṙa◄♫
Mas Gani : ◄TX► M Λ Я S






Di Dapur dan Ruang Makan ...


Di Kamar .. Hehehehe ..


 Di Ruang Tamu ...


 Setelah terjadi Baku Tembak antara saya dan Tasha, hehehe ... (Aneh2 aja)


 Jadi DJ di sebuah Disco .. I Like It!


 Ini dia Gummies dan Token ku! Amazing yah?! Tapi sekarang udah nggak bisa nge-cheat lagi. :(


 Happy Halloween!! :)


 Jungkir Balik With Tasha :)



 Aku dan Tasha jadi Mini. Lucu banget deh! *Plak!
(Caranya jadi mini : Di kolom chat history, isikan dengan format "/min")


 Panas-panas gini, enaknya minum Jus, hehehe ...


 Ini namanya Jewelry Cube. Aku dapat di Casino ...


 Nge-Rap Bareng Tasha :)



 Anak Pramuka neeh ... Hahahhaa :D


Maen Ice Skating. (Sempat kenalan juga sama cowok rambut pirang itu!) Hehehe ...




Ini Pico-nya Mas Gani (◄TX► M Λ Я S) ... Lucu juga yak??


Sekali lagi, jika pembaca juga bergabung di Ameba Pico, jadi Buddy saya yah! ♡Flo FirDa™

D'Ghenkstar And Me

Setiap sekolah pasti punya kelas (yaiyalah!) dan setiap kelas pasti punya nickname / julukan / nama gaul. Nah, kalau kelasku saat ini (8G) punya nickname yg cukup unik. Namanya D'Ghenkstar. D'Ghenkstar punya singkatan yg berarti Delapan GHE aNaK SuperSTAR. D'Ghenkstar dihuni oleh 29 makhluk dan seorang wali kelas yg sudah kami anggap ibu kedua. Namanya Ibu Sri Suweni atau biasa dipanggil Mom Weni (orangnya baik, terbuka dan biasa jadi tempat curhat lho! I love you mom!).

Di D'Ghenkstar, banyak kisah suka duka maupun kisah "cinta" yg terjadi (halah! maklumi aja, masa remaja. Hehehe). Di sini pun kita juga berusaha untuk membangun kekompakan dan keberhasilan bersama di situasi apapun. Jadi, tak jarang banyak konflik dan kesalahpahaman antar teman yg terjadi. Tapi, meskipun banyak hal buruk yg terjadi, kita berusaha untuk menyelesaikan bersama-sama.

Di sini aku akan menampilkan foto-foto D'Ghenkstar.



 Simbol D'Ghenkstar




 Suasana saat Istirahat


 Suasana sebelum pelajaran dimulai


 Sweet Moment with Miss Giulia


 Tiga cewek Berjilbab di D'Ghenkstar (termasuk aku, sebelah kanan!)


Birthday Cake saat ultah Mom Weni


Ini dia wali kelasku : Mom Weni


 
 Suasana Depan Kelas






 Saat makan-makan 


 Kalo lagi gak ada pelajaran, nonton TV juga asyik!


 Aneh ya? Main Bola kok di kelas? Tapi itulah keunikan kelasku!


Gara-gara kuenya nggak habis, dibuat main colek-colekan deeh! :D


Cukup yah, ceritanya. Kapan-kapan dilanjutin lagi, dengan yg lebih seru dan fantastis!

Rabu, 16 November 2011

TELEVISI

SEJARAH PERKEMBANGAN
Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia. Saat ini televisi merupakan barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Hampir seluruh rumah memiliki benda yang satu ini. Beragam stasiun TV dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas gambar dan tata suara yang bagus, menjadikan televisi sebagai sumber segala informasi, berita, dan juga hiburan yang dibutuhkan kita semua.

Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari bahasa Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Televisi pada awal diciptakannya menggunakan tabung hampa yang menjadikannya berukuran besar, memiliki konsumsi daya yang besar serta harga yang sangat mahal.

Sedangkan berikut ini merupakan sejarah televisi dari masa ke masa :

          1897 – Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.


Kelebihan Monitor CRT :
1. Warna lebih akurat dan tajam
Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karna alasan ini lah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD.
2. Resolusi monitor fleksibel
Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar. Sehingga bagi para gamer pas-pasan lebih baik menggunakan CRT karena resolusi game dapat diturunkan tanpa mengorbankan kualitas tampilan.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilahat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
5. Harga lebih murah
Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer. Pada ukuran inch yang sama, dapat dipastikan harga CRT lebih murah dibanding LCD.

Kekurangan monitor CRT :
1. Konsumsi listrik
Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama. Monitor CRT 15 inch mengkonsumsi daya antara 60-70 watt.
2. Bergantung pada refreshrate
Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor saya sie mentok di 1024×768 @70hz, cukup membuat lelah mata jika didepan monitor lebih dari 4 jam. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya.
3. Radiasi lebih besar
Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker
Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Juka refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5. Dimensi besar dan berat
Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.


            1925 – John Logie Baird asal Skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan system video recording untuk pertama kalinya.

            1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

            1995 – Larry Weber berhasil menyelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.

Kelebihan Televisi Plasma :
1. Dari segi tingkah radiasinya
TV plasma mengunakan Liqued cair untuk memancarkan cahaya(gambar) ke mata kita sehingga tingkat radiasi yang di pancarkan oleh TV Plasma lebih rendah
2. Dari segi keamanan
TV Plasma lebih aman dari Berbagai bahaya seperti meledak sewaktu ada petir dan Kesetrum pas ada konslet di TV lipatnya.
3. Dari segi ketajamannya
TV Plasma menampilan gambar lebih bagus daripada TV CRT itu dikarenakan oleh cahaya yang dihasilkan (PIXEL) TV Plasma lebih halus dibandingkan TV CRT.
4. Dari segi Efisiensi
TV Plasma memiliki bentuk yang Slim dan tipis sehingga tidak memakai terlalu banyak tempat untuk meletakannya.


            2000 sampai sekarang – Pengembangan produk LCD, plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.

Kelebihan Televisi LCD :
1. Hemat listrik
2. Tidak ada radiasi jadi aman di tonton dari jarak dekat
3. Ringan dan ramping jadi mudah dibawa kemana-mana
4. Resolusi gambar lebih tinggi jadi lebih tajam kalau menampilkan gambar maupun tulisan
5. Tidak memantulkan cahaya jika ada cahaya dari arah depan layar
6. Frekwensi lebih tinggi sehingga gambar tidak berkedip

Kekurangan Televisi LCD :
1. Mahal
2. Layar lunak kalo ditekan mudah rusak
3. Kalau rusak sulit diperbaiki
4. Perlu teliti dlm membeli, coba dulu di tokonya (walau beli baru ada beberapa yg memiliki dead pixel)

Kelebihan Televisi Digital :

1. Daya listrik yang dibutuhkan lebih sedikit, yang tentunya akan menghemat pengeluaran bulanan dalam membayar tagihan listrik.
2. Umur produk yang lebih panjang. Hal ini memang belum bisa dibuktikan    secara riil. Tetapi berdasarkan teori, umur lampu led pembentuk pixel LCD lebih panjang dibandingkan dengan lampu tabung monitor yang berasal dari penembakan elektron.
3. Nyala lampu dapat diatur sedemikian rupa, misalnya menjadi lebih redup, sehingga tidak membuat mata lelah untuk bekerja berlama-lama di depan LCD.
4. Tingkat radiasi yang sangat kecil, karena nyala layar digital bukan hasil penembakan elektron, melainkan hasil pemendaran cairan akibat dari terkena cahaya.
5. Aspek rasio yang lebih universal, apakah akan menggunakan 16:9 (untuk mode cinema) atau 4:3 (untuk mode klasik).
6. Gambar lebih halus dan jernih (walaupun tampilan terbaik adalah hanya dari satu sisi saja, biasanya dari arah depan).
7. Ukuran lebih slim dan kecil, sehingga sangat menghemat tempat.
8. Ukuran LCD 15” setara dengan CRT 17”, LCD 17” setara dengan CRT 21 “ begitu juga seterusnya.
9. Bobotnya sangat ringan, tidak sampai setengah dari bobot monitor CRT.

Satu Sudah mendukung (kebanyakan) input dari port DVI sehingga hasil gambar lebih bagus karena tidak perlu proses konversi sinyal lagi; berbeda dengan monitor CRT yang sampai saat ini masih menggunakan port D-Sub (analog).

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TELEVISI
Bagi orang dewasa, dampak positif dan negatif televisi mungkin tidak akan terlalu dirasakan. Namun hal ini tentu sangat berpengaruh pada perkembangan anak kecil, karena anak kecil atau remaja masih memiliki jiwa atau psikis yang belum stabil.

DAMPAK POSITIF TELEVISI
Dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu Up To Date, mampu menyajikan berita terbaru langsung dari lokasi kejadian. Hal ini tentu akan membuat kita tidak ketinggalan informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada kita secara cepat.

Bila televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bias mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut.

Kita bisa menyegarkan otak dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film, sinetron, komedi atau hiburan-hiburan yang lain.

Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, dunia hiburan, dan lain-lain. Figur-figur yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka.

DAMPAK NEGATIF TELEVISI
Pengaruh negatif televisi yang paling utama adalah membuat kita lupa waktu. Bila sudah menonton televisi, kita mungkin akan merasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Bagi pelajar, pengaruh negatif televisi yang satu ini tentu sangat merugikan, karena mereka bisa saja akan lupa untuk belajar.

Banyaknya acara-acara yang tidak mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan seorang anak. Film kekerasan atau berita kriminal adalah beberapa acara yang tidak patut ditonton oleh anak kecil maupun remaja. Mereka bisa saja meniru adegan kekerasan atau tindak kriminal yang mereka tonton di televisi.

Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat. Di televisi, banyak sekali iklan-iklan yang menyajikan berbagai barang. Baik orang dewasa maupun anak kecil, siapapun bisa menjadi korban iklan televisi.

Menonton televisi terus-menerus tidak hanya akan melalaikan kita dari pekerjaan, tapi juga merusak kesehatan. Mata kita perlu istirahat dan tidak menonton televisi dalam waktu lama.

Orang yang menonton televisi secara terus-menerus umumnya akan menjadi pemalas karena badannya tidak banyak bergerak. Biasanya hanya duduk diam atau tidur-tiduran di depan televisi. Kalau selalu dalam posisi seperti itu setiap hari dalam waktu lama, tubuh tidak akan terbiasa bekerja berat, akibatnya adalah tubuh menjadi lemah dan lemas.

Musuh Jadi Sahabat


Kali ini, aku akan memosting sebuah cerita (lebih tepatnya naskah drama sih). Cerita ini aku buat dengan teman-teman sekelompokku di sekolah (maksudku tugas sekolah, gitu aja kok repot!). Dan isinya sudah aku perbarui jadi lebih baik dari sebelumnya. Gak usah banyak basa-basi, silahkan membaca!! ^^

MUSUH MENJADI SAHABAT

Di kelas 8G, beberapa siswa sedang berbincang-bincang untuk membicarakan PR Bahasa Indonesia. Tiba-tiba, Dadang dating berlari sambil berteriak.

Dadang            : Teman-teman, gawat!
Syahrizal          : Ada apa Dang, kamu kok teriak-teriak?
Firda                : Kamu ini berteriak-teriak seperti orang gila saja.
Dadang            : Apakah kalian sudah mendengar kabar buruk dari Bima?
Ana                  : Ada kabar buruk apa tentang Bima?
Winda              : Alah, ngapain peduli sama Bima? Bodo amat!
Dadang            : Kalian tahu nggak, bahwa teman kita ini sedang dilanda musibah.
Syahrizal          : Musibah apa?
Dadang            : Rumahnya dilanda banjir!
Ana                  : Oh! Sekarang dia masuk sekolah atau nggak?
Firda                : Ya enggak lah, An. Piye kamu itu?
Winda              : Heh, kalian semua itu ngapain sih peduli dengan dia? Biarin aja lah, nggak penting banget sih! (sambil berjalan keluar kelas)
Firda                : Ih, jahat amat sih!

Dua hari kemudian, Bima belum juga masuk sekolah. Teman-temannya merencanakan sesuatu untuk Bima.

Firda                : Bima sudah masuk sekolah belum?
Ana                  : Belum, sudah 3 hari ini dia belum masuk.
Winda              : Aduuuh.. Biarin aja lah, ngapain kita peduli dengan dia? Nggak penting banget!
Syahrizal          : Bagaimana kalau kita mengunjungi ke rumah Bima? Setuju?
Semua             : Setuju!!!
Firda                : Win, kamu ikut nggak?
Winda              : Nggak ah, aku nggak ikut. Nggak penting, mending aku shopping aja di Mall.
Dadang            : Win, kamu ini gimana sih, sama teman sendiri jahatnya minta ampun!
Syahrizal          : Tau nih!
Dadang            : Ah, sudahlah! Terserah kamu!

Mereka semua mengumpulkan bantuan dari teman-teman untuk membantu Bima.

Ana                  : Bagaimana kalau kita patungan untuk menjenguk Bima?
Firda                : Setuju! Ayo kita kumpulkan uangnya. (sambil menarik sumbangan dari teman-teman)
Winda              : Ih, ngapain buang-buang uang buat ngasih bantuan ke Bima? Gak penting!
Syahrizal          : Udah deh, terserah kamu Win, mau ikut atau enggak. Yang penting kita mau ke sana. Nggak usah banyak komen!

 Setelah bantuan terkumpul, mereka menuju rumah Bima.

Ana                  : Assalamu’alaikum. (Sambil mengetuk pintu rumah Bima)
Bima                : Wa’alaikumsalam. Oh, teman-teman. Ada apa kalian datang kemari?
Syahrizal          : Kami kesini mewakili teman-teman, mau menyerahkan sedikit bantuan yang terkumpul kepada kamu. Dan kami turut prihatin atas bencana yang menimpa kamu.
Bima                : Oh, terima kasih ya teman-teman, atas bantuan yang telah kalian berikan. Dan kalian masih mau mengunjungi aku disaat seperti ini.
Semua             : Iya sama-sama.
Bima                : Ayo masuk!
Semua             : Iya makasih.
Bima                : Maaf ya, teman-teman. Masih agak berantakan.
Ana                  : Enggak apa-apa kok, maklum. Syukuri aja, kamu masih sehat seperti ini.
Bima                : Iya, terima kasih ya atas dukungan kalian.
Oh ya, ngomong-ngomong Winda dimana?
Firda                : Kamu kayak enggak tahu Winda aja.
Syahrizal          : Dia emang kayak gitu. Ya udalah, enggak usah dipikirin.
Ana                  : Iya bener banget.
Bima kita mau pamit dulu, karena kita masih ada tugas sekolah.
Bima                : Oh ya. Makasih atas kunjungan kalian, hati-hati di jalan ya! (saat di luar rumah)

Anak-anak pun pulang ke rumahnya masing-masing. 7 hari kemudian Bima masuk ke sekolah.

Syahrizal          : Wah… Bima sudah masuk! (sambil berlari ke arah bima dan mencubit pipinya)
Bima                : Aduh sakit! Hehe.. Alhamdulillah,semuanya sudah membaik, buat apa di rumah lama-lama. Malah ketinggalan pelajaran! Tapi, dimana Ana?
Dadang            : Dia nggak masuk sekolah karena ayahnya mengajaknya ke Surabaya. Lalu, apa yang kamu lakukan pada saat di rumah?
Bima                : Hanya membantu orangtuaku di rumah untuk merapaikan rumah.

Tiba-tiba bel berbunyi…

Syahrizal          : Oh ya, aku lupa, hari ini kan pulang pagi.
Dadang            : Oh iya ya, kalau begitu aku pulang dulu ya, teman-teman.
Syahrizal          : Aku juga.
Firda                : Aku juga mau pulang, karena aku sudah dijemput. Duluan ya!
Bima                : Iya.

Syahrizal, Dadang, Firda dan teman-teman yang lain pulang. Tetapi, sebenarnya Syahrizal, Dadang dan Firda bersembunyi di balik jendela. Mereka sudah merencanakan sesuatu untuk menyadarkan sikap Winda yang selama ini jahat pada Bima. Dan di dalam kelas, ada Winda yang sedang kebingungan seperti mencari sesuatu.

Bima                : Apa yang kamu cari, Win?
Winda              : Aku sedang mencari HP ku. (Dengan nada juteknya)
Bima                : Memangnya kamu tadi membawa HP?
Winda              : Iya, tadi HP ku kutaruh di meja, tapi sekarang nggak ada! (Nadanya berubah khawatir)
Bima                : Ayo, kubantu mencari HP mu!

Bima dan Winda bersama-sama mencari HP Winda.

Bima                : Apakah ini HP mu, Win?
Winda              : Oh iya nih. Alhamdulillah! Dimana kamu menemukan HP ku?
Bima                : Aku tadi menemukannya di almari kelas.
Winda              : Siapa ya, yang sengaja menyembunyikan HP ku?
Bima                : Sudahlah, itu nggak usah difikirkan. Yang penting HP mu kan sudah ketemu.
Winda              : Ya sudahlah, terima kasih ya Bim, ternyata kamu tidak seperti yang aku fikirkan.
Bima                : Memangnya apa yang selama ini kamu fikirkan?
Winda              : Kukira kamu jelek, bodoh, suka minta-minta. Ah, pokoknya yang jelek-jelek deh!
Bima                : Ternyata bagaimana?
Winda              : Ternyata kamu baik hati. Aku minta maaf ya, Bim. Selama ini, aku berburuk sangka padamu.
Bima                : Nggak apa-apa kok, Win. Bagaimana kalau kita sekarang berteman? (sambil mengangkat jari kelingkingnya)
Winda              : Baiklah! (sambil membalas jari kelingking Bima dan tersenyum)
Bima                : Ayo kita pulang bersama!
Winda              : Ayo!

Akhirnya mereka berdua pulang bersama-sama. Di balik jendela, Syahrizal, Dadang dan Firda tertawa bangga karena misinya sudah selesai dengan lancar. Sejak saat itu, Bima dan Winda menjadi sahabat.

Selasa, 23 Agustus 2011

Lima Hari by Nida S.

Setelah sekian lama aku tidak memosting sesuatu, teman dekatku yg bernama Nida memberi aku sebuah cerpen. Cerpen tersebut berjudul "Lima Hari". Saat aku baca, ternyata cerpen ini menceritakan kisah cinta yg pernah dialaminya. Setelah aku baca, aku menawarkan (sekaligus meminta izin) untuk memosting cerpennya di Blog'ku ini. Alhamdulillah dia mengizinkannya.

Ingin tahu seperti apa ceritanya?? Kalau begitu, akan aku posting sekarang.

Selamat membaca !! ^^

Lima Hari

                Minggu-minggu ini aku jarang melihat Rio duduk mengikuti pelajaran. Ia harus melakukan latihan untuk persiapan lomba voly di O2SN yang dilaksanakan di Surabaya. Itu yang membuat kita tak sering bertemu. Secara aku hanya bisa bertemu dia di sekolah. Aku tak mungkin memaksanya untuk selalu datang ke rumahku. Aku tak tega, karena rumahnya terlalu jauh dari rumahku, terkadang dia mencuri-curi kesempatan untuk menemuiku disaat dia berada di rumah teman lesnya. Tapi itu pun hanya hari-hari tertentu. Meskipun begitu aku tetap menyayanginya.

            Karena kesibukannya latihan voly, dia sangat banyak tertinggal pelajaran. Sering kali dia menyusul ulangan. Dan karena kesibukannya itu pun yang membuat nilainya tak stabil. Terkadang naik dan terkadang turun drastis.

            Hingga lomba voly itu dilaksanakan, malam sebelumnya dia sempat mengirim sms kepadaku.

Dari : Rio
Doakan aku agar besok bisa membawa nama baik sekolah

Aku pun membalas sms tsb dan berusaha untuk membuatnya tetap semangat.

From : Vara
Iya, aku akan selalu mendoakanmu. Tetep semangat yah..

Dari : Rio
Iya, makasih Vara. Aku akan merindukanmu

From : Vara
I’ll miss u too...

            Keesokan harinya dia mengikuti lomba dan harus meninggalkan kelas selama 5 hari. Bukan waktu yang singkat menurutku. Aku hanya bisa berkomunikasi dengannya melalui sms. Hari demi hari aku tak melihat wajahnya yang selalu meneduhkan hatiku. Hingga lomba itu selesai, dia kalah. Tampak kecewa darinya setelah mebaca sms darinya.

Dari : Rio
Aku kalah ma Banyuwangi

From : Vara
Gpp, tetep smangat yah. Pzti cpek yah ckrg..

Dari : Rio
Iya. Aku mau tidur

From : Vara
Met bobok, mga mmpi indh...

            Sms kita terhenti, serasa aku sangat ingin melihat wajahnya sekarang juga. Tapi aku hanya bisa memandangi fotonya di ponselku. Wajahnya yang periang, aku jadi teringat dia selalu mebuatku tertawa dengan selera humornya yang tinggi. Tinggal satu hari lagi aku bertemu dengannya. Tetapi entah kenapa belakngan ini dia serasa lebih dingin, setidaknya aku bisa maklum karena dia memang terlalu lelah saat menjalani lomba voly tersebut.

Dan 5 hari itu telah berakhir. Kini tibalah waktuku untuk bisa bertemu kembali dengan Rio. Rasa rindu ini serasa memuncak. Saat aku mebuka pintu kelas tampak dia telah ada di kelas. Dia sempat tersenyum kecil kepadaku. Hari ini aku menjalani kegiatan itu kembali normal, hanya saja dia belum sempat berbicara sepatah kata pun kepadaku. Entah kenapa. Aku tak bisa mengerti. Yang dia tampilkan hnya senyuman-senyuman manis dari bibirnya. Hingga waktu kita pulang tiba. Hari ini dia tak berbicara kepadaku.

Setiba di rumah aku sempat mengirim sms kepadanya.

From : Vara
Gi lez ya?

Tapi tak ada balasan darinya, mgkin dia sedang sibuk pikirku begitu. Malam ini aku mengikuti bimbingan lez matematika di salah satu guru matematika di sekolahku bersama teman-temanku terutama Dewi, dia teman sekelasku sekaligus sahabat tempatku membagi crita hidupku. Sepulang dari les aku menunggu ayah menjemputku, dan juga teman-teman lainku. Dewi sempat bercerita kepadaku tentang Rio.

“Vara, lama-lama Rio aneh ya. Tau dech kenapa kesambet kali. Dia crita ke aku katanya ada cewek cantik di SMP 4, trus waktu aku tanya kamu suka ya, dia malah jawab iya. Eh, Vara jangan jealous yah mgkin dia brcnda”

“oh iya dia blang gtu, Wi. Mungkin dia gak bercanda. Belakngan ini emang dia jadi aneh. Tapi kenapa dia bohong ke aku, Wi?”

“bohong gimana?”

“aku pernah tanya ke dia, dia masih sayang gak ma aku dia jawabnya masih. Lalu anak SMP4 itu. Huufft.. mungkin ini saatnya aku  harus ngerelain dia, Wi”

“sbar, Var aq jga prnah dua kali kok. Mgkin dia cuma bercanda doank”

Setelah percakapan itu aku merasa hatiku seperti ditusuk seribu jarum, sakit. Sakit banget. Ternyata itu jawaban tentang sifat dia yang lebih dingin belakangan ini, ternyata itu jawaban tentang sifat dia yang tak sering lagi ngobrol denganku. Aku pulang ke rumah dengan perasaan sangat kecewa. Aku pun sengaja menulis status di akun Facebook'ku..

Knp qm bhong..?
Itu trlalu menyakitkan :'(

Sebelum aku log out dari Facebook'ku, tmpak Rio mgirim obrolan kpdaku.

"Sori sms’mu gak aku balas plsa’qw hbs"

Aku hanya memandangi obrolan itu dan tak lekas membalas obrolannya. Tampak dia org prtama yang mengcomment statusku.

Rio : Cpa yg bhong?
Vara : Se2orng

Stelah mnjawab comentnya aku lekas2 log out dari akun fb’qw. Tak terasa air mata ini telah jatuh dipipiku. Rio tak lagi menyayangiku. Aku melihat kotak masuk diponselku.

Dari : Rio
Aq bhong ta ma qm?

Aku membalas sms itu dengan air mata yang tak juga berhenti mengalir dari mataku.

From : Vara
Emg qm ngrasa bhong ma aku, g’ kan??

Dari : Rio
Iya sich, trus cpa?

Aku tak memblas pesan trakhirnya, aku letakan ponselku disampingku tanpa sadar aku tertidur.

            Esoknya, entah kenapa aku trbangun sekitar jam 3 pagi. Dan aku kembali meneteskan air mata, mataku tampak sangat merah. Aku beranjak ke kamar mandi dan mebasuh mukaku. Mataku tak terasa pedih lagi, namun air mata ini tak bisa berhenti dari mataku. Hingga adzan Shubuh berkumandang, aku lekas mangambil air wudhu. Dan melaksanakan sholat shubuh. Mataku terasa bengkak hari ini.

            Aku berniat untuk pergi ke sekolah agak siang. Rio belum tmpak di ruang kelas. Aku memasang headset dan mendengarkan lagu2 ksukaanku. Lebih cocok lagu patah hati. Pas banget ma suasana hatiku saat itu. Tamapk di kelas telah ada sosok Rio. Ia langsung duduk di depan komputer kelas kita tanpa meletakkan tasnya di bangku tempat duduk. Dia mungkin tak tahu tentang perasaanku ini. Teman-teman lain tampak datang secara bergiliran. Farin teman sebangkuku juga telah datang. Dan bel masuk pun berbunyi. Rio baru beranjak dari depan komputer, ia duduk di tempat duduknya tak tampak senyum yang selalu menghiasi wajahnya..

Pelajaran pertama dimulai dengan pelajaran bahasa inggris. Dan setelah pelajaran bhs inggris selesai, berikutnya adalah pelajaran pendidikan agama islam. Guru agama tak juga datang hingga jam pelajaran berakhir. Jam kosong biasanya aku sering bercanda dengan Rio tapi kali ini, semua berubah. Semua berawal dari perpisahan kita selama 5 hari. 5 hari waktu singkat yang membuat banyak perubahan.

            Selesai jam istirahat pelajaran kita dilanjutkan dengan pelajaran Bahasa Jawa. Kami disuruh berkelompok untuk membaca dan merangkai aksara jawa hingga menjadi cerita. Aku berkelompok dengan Farin, Khoirun, Rani dan Ibam. Aku lihat disamping kelompokku ada kelompok dari Rio, ia beregu dengan Dewi. Tak sengaja saat aku berdiskusi dengan kelompokku. Rio tampak sedang berbicara tentang gadis SMP 4 itu, dan aku mendengarnya.

Belum selesai aku menguping opini mereka, aku didorong temanku untuk maju membaca aksara jawa di depan. Kata demi kata ku ingat dan berlari menuju tempat diskusi aku menuliskan aksara jawa itu seperti apa yang ku ingat. Aku kembali duduk dan menulis aksara-aksara jawa yang kita diskusikan.

            Saat pelajaran TIK pun menjadi teramat sangat membosankan. Biasanya ia selalu mengajakku bercanda. Tapi kali ini Rio seperti orang asing bagiku, Rio pun seolah tak pernah mengenalku. Sering ku curi-curi pandang kepadanya. Namun dia sibuk dengan laptop entah dia sedang bermain apa, aku tak tahu yang jelas anak-anak laki pun ikut bergerombol dengannya. Kayak ibu-ibu arisan gitulah, gak jelas. Pulang pun aku sengaja duluan. Aku sudah tidak tahan dgn suasana yang dingin ini. Serasa aku jadi orang terasing yang tdk pernah dia kenal.

            Sore itu, aku tak berniat sama sekali untuk pergi keluar rumah. Aku memutuskan untuk tetap tinggal dirumah sambil melihat televisi. Tiba-tiba telepon genggamku berbunyi, disebelah tempat dudukku. Sengaja kuletakkan disana agar aku akan mudah menjangkau hpku jika ada telepon berbunyi. Aku melihat kotak masuk itu.

Dari: Nurul
“gimana nich PR’x??”

Dari: Vara
“tau, pusing..... ;-/”

Dari: Nurul
“cama’lah.. oya btw status qm bwt cpa??”

Dari: Vara
“oo itu.. biasa, bwt ank itu”

Dari: Nurul
“mank’x ada aph?? Bkn’x hubungan klian baeg2 aja”

Dari: Vara
“sebelumnya sich baek2 aja tpi akhr-akhr ini kacau... kacau bgt....”

Dari: Nurul
“mank’x gmana kug bsa kacau sich??”

Dari: Vara
“sejak dia plg dari lomba, dia dah bhong ma aq, Rul. Dia prnah blang m aq lok dia msh px hti. Tp kta Dewi, dia ska ank laen. Dasar anak aneh.

Dari: Nurul
“ masa’ seh, qm tau cpa cwek ituh, SMP mana??”

Dari: Vara
“enggk’lh, EGP g’ pnting jg. Kta’x che ank SMP 4”

Dari: Nurul
“sabar aja ya var. Dasar anak PB. Udah g’ gnteng PB lgi”

Dari: Vara
“hhehehe... biarin lah, Rul. Skrg trserah dia. Aq hrs rela... :(

Dari: Nurul
“cup, cup. Sabar sabar....”

            Aku sedikit lega bisa ceritain unek-unekku ke Nurul. Dan hari itu berakhir begitu saja. Tanpa ada perubahan lain yang menggembirakan. Kecewa, kacau, kesel itu yang aku rasain saat itu. Tapi bisa tak bisa aku harus menghilangkan perasaan itu dan mengubahnya dengan perasaan lapang dada, menerima kenyataan pahit. Aku harus bisa terima dengan keadaan yang kian hari semakin memburuk. Dan hari ini aku memutuskan untuk berbaring di tempat tidur yang nyaman melepas sgala penatku.

            Hari berikutnya, aku tak lagi berkomunikasi dengannya lewat sms. Harapanku telah tipis dan berubah menjadi perasaan pesimis. Hati kecil berkata tak baik menyesali semua ini secara berlarut-larut. Aku mencoba menghibur diriku dengan bernain game online kesukaanku. Disana aku dapat tertawa, tersenyum bahkan jengkel karena tak dapat mennyelesaikan level permainan yang sulit menurutku.

            Tak lama kemudian ponselku berbunyi tanda ada pesan masuk. Setelah kubuka,

Dari: Rio
“gi ngapa?”

Lagi-lagi ada hal yang membuatku tak bisa melupakannya. Lebih baik aku menjawab pesan ini.

From: Vara
“gi maen game, low qm?”

Dari: Rio
“gi nyntai ajah, psti game online kesukaan qm yah?”

From: Vara
“iya, trnyata qm msh ingt..”

Dari: Rio
“masa aq bsa nglupain qm sich.. heheheh ^^”

Setelah ku baca sms itu aku tak tahu harus membalas pesannya dengan apa. Dalam hati aku bertanya kenapa Rio berkata itu kepadaku. Tapi cepat-cepat kuhilangakan perasaan itu dan kembali memainkan game online setelah beberapa menit aku pause. Aku berharap Rio akan kembali seperti dulu keesokan harinya. Tapi seperti biasa dia tak lagi mengatakan satu patah pun. Mungkin dia telah menjalin hubungan yang spesial dengan perempuan yang pernah diceritakan Dewi, dan ingin melupakanku. Aku pun tak tahu sekarang telah jadi apa hubunganku dengannya, sangat hambar bahkan pahit seperti minum pil tanpa air. Tapi entah kenapa aku mulai terbiasa dengan semua ini. Bahkan aku merasa tak mau tahu dan tak peduli tentang hubungan kita.

Dan hari minggu yang cerah ini aku mendapat sms dari nomer yang tak ku kenal, orang misterius..

Hari ini jam 8 pagi temui aku di taman. Kalau tak datang kau akan menyesal..
_Mr. X_

Aku takut akan terjadi sesuatu kepadaku. Entah itu siapa dan mau apa menyuruhku datang menemuinya. Setelah beberapa kali mengirim sms kepadanya dan tanya “siapa ini”. Tak ada satu jawaban pun darinya. Aku juga telah mencoba untuk mmeneleponnya namun hasilnya nihil. Nomer ini tidak aktif. Sampai jam dinding berdentang menunjukan pukul 8, aku pun masih bingung dengan Mr, X ini. Aku akhirnya memberanikan diri untuk menemui orang misterius ini.

Aku pun duduk di salah satu ayunan taman itu, aku mencari orang yang sekiraku mencurigakan namun yang aku dapat adalah orang yang sangat ku kenal berjalan menghampiriku. Rio aku tau betul itu sosok Rio. Aku mengalihkan perhatian dan pura-pura tak melihatnya. Tapi dia semakin mendekati diriku.

“maaf, membuatmu menungguku..”

“menunggu, maksud kamu?”

“pasti dalam hati kamu bertanya-tanya kan. Vara aku Mr. X itu. Aku menyuruhmu datang kesini karena aku ingin berkata sesuatu kepadamu”kata Rio sambil memegang tanganku

“sesuatu? Apa?”

Vara, maafkan aku. Aku tahu selama ini kamu mengiraku mencoba melupakanmu, tapi tidak, Var. Aku sangat mencintaimu, dan mana mungkin aku bisa melupakan seseorang yang sangat ku cintai.”

“lalu, kenapa kau berubah sejauh ini Rio?”

“aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu kepadaku, ternyata kau juga masih mencintaiku”

“jadi, ini hanya sandiwaramu saja. Dan Dewi juga sekongkol denganmu” jawabku sambil tersenyum miring.

Rio hanya mengangguk-angguk pasti. Aku memukul bahunya pelan dan tertawa lega. Tiba-tiba Rio mendekatkan diri kepadaku lalu memelukku. Dia membisikkan “aku sayang kamu, Vara Anindita” 

“Love You too” kataku

Bagiku ini adalah hadiah terindah darinya. Aku tak akan melupakan ini. Hal terindah dalam hubungan kita.


-THE END-