Minggu, 15 April 2012

Misteri Di Hutan Kegelapan

Leo berjalan dengan di tengah hutan dekat rumahnya. Saat itu, di merasa telah kehilangan separuh jiwanya setelah ditinggal mati oleh Lexy, sahabat sejati yang selalu menemaninya sejak kecil. Ia mati karena mengalami kecelakaan hebat yang terjadi dua hari yang lalu. Dan sekarang ini, tanpa rasa takut sedikit pun, Leo berjalan seorang diri di hutan tanpa tujuan yang jelas. Padahal, langit sudah mulai gelap dan para penebang kayu terlihat berjalan pulang. Tetapi, Ia tetap terus berjalan dan berjalan. Tanpa terasa, Ia sudah jauh meninggalkan rumahnya.

          Tiba-tiba, langkahnya terhenti saat Ia mendengar suara tangisan wanita di balik semak-semak. Seketika, jantungnya berdegup kencang dan wajahnya pucat pasi. Ia ketakutan dan bingung, apa yang harus dilakukannya saat ini. Langit sudah gelap dan Ia nyaris tak bisa melihat sekitarnya. Akhirnya, Ia memutuskan untuk memberanikan diri melihat siapa yang ada di balik semak-semak. Perlahan-lahan Ia berjalan ke arah semak-semak itu. Dan Ia sangat terkejut sekaligus kagum, karena yang Ia lihat adalah seorang wanita cantik memakai baju putih. Wanita itu menoleh ke arah Leo sambil sedikit tersenyum.

“Siapa nama kakak? Kakak tinggal dimana? Dan mengapa kakak menangis disini?” tanya Leo pada wanita itu.

“Namaku Luna. Aku tinggal di desa Barat. Aku menangis karena aku sangat sedih saat ini.” jawab wanita yang bernama Luna itu.

“Mengapa Kak Luna sedih? Aku sekarang juga sama sedihnya dengan kakak.”

“Aku sedih karena, saat berjalan-jalan di tengah hutan, aku melihat kakakku berjalan seorang diri. Tapi, tiba-tiba Ia terpleset dan jatuh ke jurang. Aku tak bisa menolongnya.” Kata Luna sambil menangis.

“Oh.. Yang sabar ya Kak. Aku juga sama sedihnya dengan kakak saat ini. Karena, sahabatku meninggal kemarin. Dan aku merasa seperti kehilangan semangat hidup.” hibur Leo.

Leo yang saat itu merasa kelelahan setelah berjalan cukup jauh, akhirnya duduk di sebelah Luna. Mereka sama-sama diam, menikmati dinginnya udara malam hari dan merenungi apa yang telah terjadi hari ini. Kemudian, Leo ingin bertanya pada Luna.

“Kak, apakah kakak tahu cara keluar dari hutan ini?”

“Tergantung. Dimana letak rumahmu? Di desa Barat atau desa timur?” tanya Luna.

“Rumahku di desa Timur.” jawab Leo.

“Oh.. Kalau aku pernah dengar dari tetanggaku, jika rumahmu di desa Timur, kamu bisa pulang dengan mudah. Saat pukul 5 pagi, matahari akan terbit di sebelah timur. Kamu tinggal berjalan menuju asal cahaya matahari itu terbit.” jelas Luna.

“Apakah kakak yakin?” tanya Leo dengan ragu.

“Kakak yakin itu cara yang benar.” jawab Luna meyakinkan Leo.

“Oh.. Kalau begitu, terima kasih atas bantuannya ya kak.”

“Sama-sama.”

Karena mengantuk, mereka lalu tertidur pulas. Keesokan harinya, Leo terbangun karena cahaya matahari pagi yang sangat menyilaukan. Ia gembira karena hari sudah pagi. Itu tandanya, Ia bisa pulang dengan mudah. Tetapi, dimana Kak Luna? Ia bertanya-tanya dalam hati. Kemudian, tak sengaja Ia melihat ke bawah. Di tanah itu, terdapat tulisan tangan yang berbunyi “Semangatlah untuk menjalani hidup, Leo!”. Ia tersenyum sambil berkata, “Terima kasih kak.”

Akhirnya, Ia segera berlari menuju arah cahaya matahari untuk pulang. Tak lama kemudian, Ia sudah keluar dari hutan dan Ia bisa melihat rumah-rumah tetangganya. Kemudian, Ia berjalan menuju rumahnya.

Di rumah, Ibunya segera membukakan pintu. Ibunya terkejut sekaligus menangis bahagia karena anaknya telah pulang dan langsung memeluk anaknya itu.

“Kamu kemana saja nak? Ibu bingung mencarimu kemarin!” tanya ibu.

“Maafkan Leo, bu. Aku telah membuatmu bingung dan khawatir. Aku kemarin tersesat di hutan. Aku tak tahu jalan pulang karena hari sudah malam. Untungnya aku bertemu dengan seorang wanita bernama Kak Luna. Ia memberitahuku jalan untuk keluar dari hutan” Leo menceritakannya.

“Oh.. Luna? Ibu rasa, ibu pernah mendengar nama itu. Apakah dia tinggal di desa Barat?” tanya ibu penasaran.

Betul bu.” jawab Leo.

Ibu terbelalak kaget mendengar jawaban Leo. Seketika Leo bertanya, “Ada apa ibu? Kok kelihatannya sangat kaget gitu?”

“Orang itu sudah lama mati, nak! Sekitar lima tahun yang lalu. Dia mati karena jatuh ke jurang dan sampai sekarang, tak ada yang bisa menemukan jasadnya. Itu salah satu misteri di hutan itu.”

Leo tak kalah kagetnya dengan ibu. Bagaimana dia bisa bertemu dengan orang yang sudah mati? Ia sangat penasaran dengan apa yang telah dialaminya malam itu.

Tapi, sudahlah! Tak usah dipikirkan! Yang penting kamu sudah di rumah dan tak ada yang terjadi pada dirimu.” kata ibu sambil memeluk Leo.

Leo pun membalas pelukan ibunya. Sejak saat itu, ia tidak pernah mengunjungi hutan itu lagi. Cukup pengalaman aneh itu saja yang pernah dialaminya.